Pilih Karya atau Royalti?
Kalau saya, ketika muncul keinginan menjadi penulis… maka yang saya pikirkan adalah bagaimana agar tulisan saya dipublikasi oleh penerbit mayor, diedarkan di toko buku, melihat buku sendiri di rak toko buku G. Saya tidak memikirkan royalti lantaran saya tahu sedikit sekali penulis yang bisa dibilang 'kaya' karena dia menulis [dalam konteks novel, ya]. Contoh yang saya anggap kaya dan berhasil, J.K.Rowling.
+di keluarga saya, skeptis dengan penghasilan penulis. Jadi, ya udah, berapa pun royalti/pendapatan dari menulis, saya anggap sebagai bonus. Yang penting mah lolos editorial dan diterbitkan.
Setelah berhasil terbit, baru mulai dengan branding diri sendiri sebagai penulis agar punya kapital [jumlah pengikut = kepopuleran = target penjualan]. Walaupun sebenarnya, lebih baik kalau branding sudah dimulai sebelum tulisan dipublikasi biar penulis untung, penerbit untung.
Komentar
Posting Komentar