Cireng, Si Kucing Oren Nyebelin

Nama kucing oranye satu ini adalah "Cireng", tapi saya lebih suka manggilnya "Beb Cireng". Dia adalah kucing peliharaan bersama di kantor saya. Kami yang para kucing lover ini pengen cari 'pelampiasan' stress kerja, dan... Diputuskanlah membeli kucing (ada dua, tapi saya akan cerita Cireng saja, ya).

Dari usia 3bulanan, dia jadi lord anak-anak kantor, tinggal di kantor/dorm kantor (gedung yang sama tapi beda lantai). Biasanya, malam dia bakal tidur bareng cewek-cewek yang tinggal di dorm, termasuk tidur di kasur saya dan menguasai 50 persen area kasur (sumpah, kek dia yang punya kasur aja).

Klo jam kantor, dia di kantor, bersih-bersih (bulunya). Kalau sebel dimainin ama anak-anak kantor, dia naik ke kamar dorm trus tidur. Kalau laper, dia berisik banget, minta makan ke anak-anak kantor. Pokoknya, dibandingin saudarinya, si Cireng bacot banget 😂. Sering diledekkin gara-gara kebacotan itu.

Menginjak 'ABG', Cireng udah mau kawin tuh, ama saudarinya yang bernama Cimol. Kami belum mengizinkan adanya ikatan perkawinan sedarah itu (mahal bok kalau ada kucing-kucing lain, kami kan pada patungan duit meliharanya). Jadi ya, kadang kami awasi Cireng biar gak kawin, pernah juga kami pakaikan kantong kresek nutupin pantat si Cimol biar nggak bisa ditembus Cireng. Namun ya, dasar pemula... Doi nggak pernah bisa kawin dengan paripurna 😂.

Akhirnya, kami memutuskan untuk mengkebiri daripada terjadi perzinahan (alias kehamilan yang tidak direncanakan). Ok, kami pun membawa Cireng kebiri.

Lalu, dia menyadari kalau bola-bolanya kempes 😅. Sorry, Beb...

Seminggu kemudian, Cireng sakit, nggak nafsu makan, jadi pendiam. Tak lama, setelah kami ke dokter hewan untuk lepas jahitan kebiri, dia muntah-mutah, kejang, meninggal.

Hari itu menjadi hari paling panjang untuk saya dan teman-teman kantor. Hari itu Minggu. Malam itu, kami langsung membawa Cireng ke dokter lain untuk mengupayakan apa pun walau dia sudah tiada.

Kami menguburnya di halaman belakang rumah salah satu teman kerja. Teman-teman, baik yang tinggal di dorm, yang sudah resign, kumpul untuk mengucapkan selamat tinggal ke Cireng.

Waktunya cukup singkat dengan kami, sekitar 5-6 bulan. Tapi, it's so precious. He's not just a cat, he's our family.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mai Kuraki in the poetry

Apa Itu Premis, Logline, dan Sinopsis

Fase Baru