Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Kiat Menghadapi Dosen Penguji Saat Sidang

Bagaimana cara mengambil hati dosen penguji saat sidang skripsi? Kuasai materi skripsi dan menyiapkan amunisi (misalnya, jurnal-jurnal terkait yang disebutkan di skripsimu) Latihan presentasi biar kamu tampil percaya diri. Kamu bisa ajak teman-temanmu untuk menonton presentasi latihanmu, minta mereka mengajukan pertanyaan supaya mentalmu lebih siap, siapa tahu temanmu mengajukan pertanyaan yang bisa jadi ditanyakan oleh penguji Ketika presentasi/sidang dimulai, sapalah pembimbing dan penguji dengan sopan Jawablah pertanyaan penguji dengan lugas dan percaya diri. Jika tidak tahu jawabannya, kamu bisa jujur dan bertanya balik ke penguji, apakah beliau berkenan memberi saran. Jika berbeda pendapat, tetaplah berterima kasih dan pertimbangkan pendapat penguji agar nanti selesai sidang, kamu akan pelajari lebih lanjut. Penguji ada untuk membantu menyempurnakan skripsi/penelitianmu, menemukan celah yang bisa diperbaiki dari kacamata orang awam (yang tidak terlibat langsung dengan ...

Cireng, Si Kucing Oren Nyebelin

Gambar
Adakah gambar kucing oren yang ingin kamu bagikan? Nama kucing oranye satu ini adalah "Cireng", tapi saya lebih suka manggilnya "Beb Cireng". Dia adalah kucing peliharaan bersama di kantor saya. Kami yang para kucing lover ini pengen cari 'pelampiasan' stress kerja, dan... Diputuskanlah membeli kucing (ada dua, tapi saya akan cerita Cireng saja, ya). Dari usia 3bulanan, dia jadi lord anak-anak kantor, tinggal di kantor/dorm kantor (gedung yang sama tapi beda lantai). Biasanya, malam dia bakal tidur bareng cewek-cewek yang tinggal di dorm, termasuk tidur di kasur saya dan menguasai 50 persen area kasur (sumpah, kek dia yang punya kasur aja). Klo jam kantor, dia di kantor, bersih-bersih (bulunya). Kalau sebel dimainin ama anak-anak kantor, dia naik ke kamar dorm trus tidur. Kalau laper, dia berisik banget, minta makan ke anak-anak kantor. Pokoknya, dibandingin saudarinya, si Cireng bacot banget 😂. Sering diledekkin gara-gara kebacotan itu....

Butuh Berapa Tahun Untuk Pecah Telur Menjadi Novelis

Apakah kamu punya cerita sukses setelah gagal berkali-kali dan sempat putus asa? Di tahun ke-11 saya latihan dan/atau menulis novel, saya mau menyerah karena tidak ada tanda-tanda novel saya bakal diterbitkan. Sudah nggak terhitung berapa draft, berapa juga surat-surat fisik/elektronik cinta dari editor penerbit yang bilang naskah saya tidak lolos seleksi sampai saya print dan tempel di dinding kamar sebagai pengingat. Tapi, kesempatan muncul ketika Elex Media Komputindo mengadakan g athering untuk 50 penulis terpilih, pada tanggal 14 Februari 2015. Saya beruntung, o utline yang saya kirim, membuat saya terpilih mengikuti gathering itu. Saya yang dari Palembang langsung cusss ke Jakarta (untungnya dibolehin ortu, ditemenin juga). Di sana, saya dikelompokkan dengan 4 penulis lain dan diminta membuat outline n ovel dalam waktu 2 jam. Well, nggak saling kenal, tiba-tiba ditantang bikin o utline… Ternyata, dari 10 kelompok, 3 kelompok o utline -nya lolos dan bakal dijadikan novel utu...

Apa Itu Premis, Logline, dan Sinopsis

Apa bedanya logline, premis, dan sinopsis dalam sebuah penulisan naskah? Premis adalah satu kalimat yang memuat inti cerita dan biasanya punya formula: "[deskripsi karakter] + [aksi/tujuan]+[cara]". Dari formula ini, sudah bisa terlihat hook-nya seperti apa. Oh ya, di sini karakter belum diberi nama, tetapi menggunakan deskripsi karakter misalnya: seorang anak yang tidak punya kekuatan atau seorang putri lemah. Tujuan karakter haruslah sesuatu yang sulit, agar cerita tidak cepat selesai dan pembaca tidak bisa menebak akhirnya. Tujuan juga harus realistis, yang tidak bisa diselesaikan sejak awal sementara cara adalah bagaimana cara karakter mencapai tujuannya. Logline adalah penjabaran premis dalam 3-4 kalimat. Logline jangan terlalu panjang, dan jangan hanya memuat awal cerita. Logline harus mampu 'membungkus' garis besar cerita. Di sini sudah boleh pakai nama. Ada formula sendiri untuk logline, dan ini bukan patokan mati, tapi biasanya cukup membantu...

Pilih Karya atau Royalti?

Gambar
Bagi seorang penulis, mana yang seharusnya lebih diprioritaskan: karyanya terpublikasi atau pendapatan (royalti)? Kalau saya, ketika muncul keinginan menjadi penulis… maka yang saya pikirkan adalah bagaimana agar tulisan saya dipublikasi oleh penerbit mayor, diedarkan di toko buku, melihat buku sendiri di rak toko buku G. Saya tidak memikirkan royalti lantaran saya tahu sedikit sekali penulis yang bisa dibilang 'kaya' karena dia menulis [dalam konteks novel, ya]. Contoh yang saya anggap kaya dan berhasil, J.K.Rowling. +di keluarga saya, skeptis dengan penghasilan penulis. Jadi, ya udah, berapa pun royalti/pendapatan dari menulis, saya anggap sebagai bonus. Yang penting mah lolos editorial dan diterbitkan. Setelah berhasil terbit, baru mulai dengan branding diri sendiri sebagai penulis agar punya kapital [jumlah pengikut = kepopuleran = target penjualan]. Walaupun sebenarnya, lebih baik kalau branding sudah dimulai sebelum tulisan dipublikasi biar penulis untung, ...