Malu! Ini Karya Tulis Pertama yang Saya Tunjukkan ke Teman-Teman!

Di tahun 2006, ketika saya duduk di kelas X SMA, saya mulai mengetik novel pertama saya. Judulnya, "Sayap Kenangan Sang Bidadari", bergenre roman-fantasi. Ini adalah bab pertama, jilid pertama:

Tanpa mempelajari bahasa Indonesia yang baik [tidak tahu beda "di-" dipisah/disambung], nggak belajar KBBI dan belum punya ilmu menulis apa pun kecuali, "Saya punya ide, maka saya menuliskannya."

Entah bagaimana, saya punya keberanian mencetak tulisan saya tiap selesai beberapa bab dan meminta teman-teman saya -sekitar 10 orang- untuk membaca dan memberi komentar. Umumnya mereka berbicara soal adegan-adegan klise yang monoton [seperti tabrakan di koridor/ruang kelas], minta deskripsi lebih tentang fisik karakter, hingga mengomentari alur. Namun, tak ada yang berkomentar soal tata bahasa aka EYD waktu itu [mungkin karena sama-sama tidak mengerti?!].

Selama tiga tahun SMA, saya menulis dan menyelesaikan novel tersebut [hingga 4 jilid!]. Saya pun mengirimkan naskah itu ke penerbit-penerbit besar seperti Gramedia dan Gagas Media. Sudah pasti ditolak! Hahaha. Bahkan sampai sekarang, ketika saya melihat naskah itu lagi, saya geleng-geleng kepala. Editor yang menerima naskah saya waktu itu pasti sudah males sejak kalimat pertama wkwkwk. EYD acakadut. Ya Tuhan…

Akan tetapi, itulah proses. Saya sangat bersyukur karena waktu SMA diberi keberanian dan teman-teman yang baik dan loyal. Setelahnya, saya tidak menemukan seorang pun untuk menjadi first reader saya karena saya punya kepercayaan diri yang rendah setelah SMA, tidak berani untuk minta mereka membaca tulisan saya.

Kalau sekarang, saya mengunggah tulisan saya [yang setidaknya sudah tahu "di-" dan "ke-" disambung atau dipisah] ke platform penulisan. Meski, saya harus mengakui, saya masih punya kepercayaan diri yang rendah. Namun, saya menyadari kalau saya harus menciptakan basis pembaca agar 'lebih mudah' menjual karya saya, plus… bisa dijadikan portofolio ke penerbit. Maka dari itu, saya belajar sedikit berani show up.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mai Kuraki in the poetry

Apa Itu Premis, Logline, dan Sinopsis

Fase Baru