Sulitkah Belajar Menjadi Penulis?
Sulit nggak, ya?
Saya jawab berdasarkan pengalaman saya yang tidak seberapa ini, ya. Ketika ingin menjadi penulis, kamu perlu melakukan hal-hal berikut:
- Membaca buku. Dengan membaca buku, kamu bisa belajar bagaimana orang lain bercerita, ide-ide apa saja yang bisa diolah, mengapa ada buku yang kita sukai dan tidak, penulis itu apa? Mengapa bukunya bisa dijual? Siapa penerbit itu? bla bla bla. Dari bacaanmu, kamu akan mendapatkan banyak pengetahuan baru dan hal-hal yang merangsang imajinasimu, seperti: "Cerita ini bagus, aku juga bisa bikin seperti ini!"
- Belajar membuat kalimat yang baik sesuai KBBI dan PUEBI. Apa itu KBBI dan PUEBI? Cari di Google, ya. Pelajari struktur kalimat dan bahasa Indonesia tercinta kita jika ingin menjadi penulis. Apabila tulisanmu baik dan rapi, editor akan sangat senang karena dia melihat usahamu untuk menyajikan tulisan yang sesuai kaidah. Kalau kamu nggak ngerti "di- atau ke-" disambung atau dipisah, walau ceritamu bagus, editor bakal singkirin karena capek duluan untuk benerin tata bahasa kamu.
- Belajar format tulisan. Kamu kudu tahu dulu format tiap tulisan yang beda-beda. Kalau puisi gimana, cerita pendek gimana, novela dan novel gimana.
- Belajar teknis menulis atau bercerita. Misalnya, kamu kudu belajar apa itu premis, sinopsis, plot, sudut pandang, kerangka karangan, dsb yang menunjang sebuah cerita/tulisan.
- Berani mulai menulis, melakukan riset, dan konsisten menulis.
- Berani menyelesaikannya. Ini yang PALING SUSAH. Karena penulis sebelum mencapai tahap ini, bisa jadi sudah malas, mentok, mau mengesekusi ide yang lain, malu, nggak niat, writer's block, dsb.
- Berani menunjukkannya pada dunia. Dunia ini bisa saja berupa teman, keluarga, kekasih, platform penulisan, hingga editorial penerbit. Banyak penulis yang ragu dan malu untuk menunjukkan tulisannya ke dunia luar dan akhirnya dipendam sendiri. Kalau begini, kapan kamu mau jadi penulis beneran, hei?
- Setelah berani show up, siap-siap menerima PRO dan KONTRA, POSITIF dan NEGATIF, ACC atau DITOLAK. Di sini, kamu kudu berani menerima kritik dan saran serta revisi.
- Ditolak? Dapat komen negatif? Ya… sakit hati dulu. Trus galau, mau lanjut atau nggak? Kalau lanjut, ya udah… balik lagi ke tahap 5.
- Diterima? Wah, selamat! Siap-siap jadi terkenal dan dapat duit dari menulis!
- Pajak 15%, Royalti 10%, dicetak 2000 eksemplar lalu belajar memasarkan tulisanmu demi cuan yang buanyak.
- Best seller? Atau… nggak laku? Kalau best seller, ya enak… duit nambah lagi, pembaca tambah banyak, siapa tahu bakal diadaptasi jadi film. Kalau nggak laku? Ya… gigit jari. Balik lagi nanya, "Mo lanjut atau nggak nih jadi penulis? Ada waktu nggak? Duitnya nggak cukup loh untuk sehari-hari! Duitnya jauh loh dari UMR?"
- Nekat tetap menulis? Ya udah, balik lagi ke tahap 5.
Intinya, belajar menjadi penulis itu sebuah siklus [kecuali kamu menyerah dan berhenti]. Kamu best seller atau amatir, tetap dituntut terus untuk belajar: bagaimana menulis sesuai kaidah bahasa Indonesia, bagaimana agar cerita tetap laku, bagaimana cara memasarkan tulisan, bagaimana menyenangkan pembaca, bagaimana agar tetap idealis, bagaimana agar tulisanmu tetap berkualitas, bagaimana agar penerbit mau menerima, bagaimana agar cerita tidak monoton, bagaimana agar ide ceritanya segar dan tidak itu-itu saja dan berbagai bagaimana lainnya.
Jadi, masih mau jadi penulis?
Tautan lainnya:
Jawaban Ariestanabirah untuk Bagaimanakah sistem pembayaran royalti buku ke penulis?
Jawaban Ariestanabirah untuk Apa saja tahapan yang harus dilalui untuk menerbitkan sebuah buku?
Jawaban Ariestanabirah untuk Bagaimana reaksimu ketika buku pertamamu terbit?
Jawaban Ariestanabirah untuk Penerbit mana yang mudah menerima naskah untuk penulis mula?
Jawaban Ariestanabirah untuk Apa saja situs yang bagus untuk menerbitkan cerita saya?
Jawaban Ariestanabirah untuk Bagaimana cara menerbitkan sebuah novel?
Jawaban Ariestanabirah untuk Mengapa ada yang mau menulis novel?
Jawaban Ariestanabirah untuk Berapa pendapatanmu menjadi penulis?
Jawaban Ariestanabirah untuk Bagaimana cara mendapatkan buku karya/tulisanmu?
Jawaban Ariestanabirah untuk Bagaimana cara menjadikan lirik lagu sebagai ide untuk menulis novel?
Jawaban Ariestanabirah untuk Mengapa novel Islami kurang diminati banyak orang?
Komentar
Posting Komentar