Keajaiban Kata
Saya selalu merasa saya sendirian berkecamuk dalam sesuatu yang disebut impian. Pikiran anak kecil yang diselimuti keinginan dan keoptimisan masih melekat hingga detik ini meski usia saya bukan anak kecil lagi. Saya selalu sendirian bersama impian saat itu, tidak ada suara yang terdengar atau mungkin suara itu terabaikan. Saya selalu terharu sewaktu bertemu orang-orang yang mendukung impian saya, mengucapkan kata-kata yang dirindukan. Sederhana, "Kalau suka, lanjutkan. Jadilah professional." atau hal senada lainnya. Karena, saya tidak mendengar hal itu bertahun-tahun dan sibuk sendirian hingga benak saya mencemooh kalau yang saya impikan atau usahakan di mata orang lain hanya remah-remah dan tidak pantas diperjuangkan. Tetapi, sewaktu ada orang yang 'dewasa' dalam pemikiran dan sudut pandang, maka orang-orang 'dewasa' itu akan melihat sisi lain untuk sesuatu yang diremehkan orang lain tetapi ngotot saya lakukan. Saya ingin menjadi orang 'dewasa...