Algoritma (Calon) Penulis

Beberapa orang pernah melontarkan pertanyaan senada, 

"Gimana sih kalau mau jadi penulis?"

Meski saya ini kurang pantas menjawab, saya akan bagi pengalaman dan pengetahuan saya seputar menjadi penulis (ya, walau saya bukan penulis pro).

Nah, algoritmanya atau langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Temukan, tangkap, atau ciptakan ide

Perhatikan sekelilingmu, apa pun bisa menjadi pecahan ide yang perlu diolah dan sempurnakan. Atau, kamu pakai metode 'brainstorming'. Comot beberapa hal misalkan ketika berada di kafe, kamu ambil kata pelayan-kopi-hujan

Dari kata-kata tersebut, kamu bebas berimajinasi, contohnya untuk pelayan, kamu bayangkan seorang aktor Korea, mengenakan seragam hitam dengan senyum manis mengembang.

Lanjutkan hingga kamu mendapatkan benang merah atau plot cerita yang menarik.

2. Buat kerangka karangan alias outline

Kalau sudah ada ide, kamu dapat menciptakan karakter yang menghidupkan cerita. Untuk karakter, bisa lihat orang-orang di sekelilingmu atau bahkan tokoh fiktif. Lalu, kembangkan sebuah kerangka karangan. Pokoknya, tulis dari awal hingga akhir. Bagi menjadi awal-tengah-akhir yang tiap sesinya terbagi dalam beberapa bab/chapter. Oh ya, disarankan untuk menulis detil tiap bab seperti siapa tokoh yang terlibat, tempat kejadian, apa saja yang akan dibahas, dsb. Semakin detil, semakin bagus.

3. Menulislah

Siapkan alat tulis atau komputer, laptop, bahkan ponsel. Ubah imajinasimu ke dalam untaian kata. Biarlah mengalir, rutinlah, dan buatlah dirimu nyaman sekaligus tertantang untuk menyelesaikan naskah. Jika cerita yang kamu tulis adalah hal yang kamu sukai, kamu pasti ingin selalu bertemu dan akhirnya sampai pada titik perpisahan.

4. Simpan naskah yang sudah rampung

Jika naskahmu selesai, tutup dan simpanlah. Lebih baik simpan di berbagai tempat (surel, laptop, cloud, dkk) untuk menghindari hilangnya naskah yang sudah bikin kamu fokus dan kerja keras.

Kita memasuki fase pengendapan naskah. Di sini, kamu disunnahkan agar tidak menyentuh naskah yang baru kelar. Kamu bisa mencari penerbit/kompetisi yang cocok dengan tema naskah kamu atau belajar EYD. 

5. Menyunting naskah

Ketika detil naskah mulai terlupakan, bukalah naskah. Di tahap ini kamu akan membaca naskah sebagai pembaca dan penyunting, bukan penulis. Perhatikan penggunaan tanda baca, ada typo atau kata-kata yang kamu tulis sudah sesuai EYD, kah? Kamu tahu, editor paling sebal dengan penulis yang malas belajar EYD atau typo berseliweran, bukan hanya naskah kamu loh yang dihadapi editor!

Kalau bisa, temukan partner untuk membaca naskahmu dan memberi saran atau koreksi.

6. Kirim naskah

Sudah oke dengan naskahmu? Sekarang, siapkan naskah, surat pengantar, dan alamat penerbit yang kamu tuju. Kamu tidak perlu khawatir terhadap ongkos naskah karena sekarang banyak penerbit yang menerima naskah melalui surel, lebih hemat dan praktis. 

7. Baca buku, terus berjuang dan berdoa

Selagi menanti balasan penerbit/hasil kompetisi naskah, kamu bisa cari ide dengan membaca tulisan orang lain sembari berdoa semoga Tuhan memberi kesempatan naskahmu terbit bahkan jika memakan waktu bertahun-tahun kemudian. Percayalah, Tuhan pasti memberi hadiah bagi yang bersabar dan selalu berusaha!

8. Kembali ke langkah 1.

Nah, begitulah algoritma (calon) penulis. Bagi kamu yang masih penasaran dengan dunia menulis, kamu dapat baca/unduh gratis karya saya, novel THE WRITING WORLD yang diterbitkan oleh Penerbit Oryzaee di playstore.

Buat yang sudah baca THE WRITING WORLD, bisa meluncur ke laman wattpad saya dan temukan DUNIA KEPENULISAN II.

Kita sama-sama belajar menjadi penulis :).

Oke, sekian tulisan saya hari ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih~

Postingan populer dari blog ini

Mai Kuraki in the poetry

Apa Itu Premis, Logline, dan Sinopsis

Fase Baru