Ariestanabirah

Kita mungkin memiliki jalan berbeda Tapi, bukan berarti kita selesai Kita boleh mempunyai mimpi bersebrangan Tapi, bukan berarti saling meninggalkan Kau dan aku, Jika kita melihat ke jernihnya bola mata Kita tahu, ambisi mewujudkan impian adalah sama Satu sama lain berjuang demi diri sendiri dan harapan Hei, boleh itu disebut titik temu kita? Kita mungkin berkutat di masa menaiki tangga Tapi, kita bisa saling melempar doa Kita boleh sibuk demi hari ini dan setelahnya Tapi, kita percaya ada hari pertemuan kembali Sampai saat kita saling tersenyum Tatkala kita menang dari keegoisan mimpi Membuktikan bahwa jalan yang kita pilih adalah yang terbaik Kau dan aku semoga dipertemukan di momen terbaik Dan, kita percaya.

Saya termasuk tipe pengguna beragam ikon untuk chatting. Biasanya menyisipkan ☺ dsb. Mengapa? Ingatan membawa saya ke zaman SMA, beberapa waktu silam. Tatkala itu, komunikasi di luar sekolah adalah dengan via sms. Saya ingat sekali, sahabat-sahabat saya berkomentar kalau sms saya itu dipenuhi atmosfer marah. Padahal menurut saya, saya itu bernada lembut .

Saya selalu mengaungkan kalimat, "Tuhan selalu memberi hadiah pada yang tidak menyerah."  Entah kapan, bisa saja besok atau tahun depan, sepuluh tahun kemudian, atau setelah berpindah alam nanti. Tapi, pasti hadiah itu datang, beragam bentuk dan caranya.  Saya, sebelas-sepuluh tahun lalu sudah berniat menjadi seorang penulis novel karena saya merasa Tuhan memberi saya ide meski saya termasuk amat jarang membaca novel, komik pun jarang -waktu itu lagi booming anime, fokus saya nonton anime-. Niat itu saya sampaikan pada teman sebangku saya waktu SMP, Dona Tasniah namanya. Saya berkata, "Lima tahun lagi novel saya terbit."  Jika dihitung dari ucapan saya, seharusnya lima tahun setelah itu adalah 2010. Sayangnya, saya masih mengalami berbagai penolakan editor *hiks*, baik kirim naskah langsung atau ikut kompetisi. Lima tahun kemudian, 2015. Saya berkesempatan mengikuti kompetisi outline yang diadakan oleh Elex Media Komputindo dan memberi sa...

"Mereka bilang, bulan Februari itu bulan penuh cinta. Biarpun buatku setiap bulan, hari, bahkan detik adalah saat-saat penuh cinta. Khusus buat kamu. Iya, kamu. Langit Biruku."  Cieeee, gombal, bikin baper jomblo-jomblo yang nggak punya objek buat digombalin #eh.   Sehubungan dengan Talkshow dan Launching Novel Kolaborasi Elex yang akan diselenggarakan pada 14 Februari 2016 di Gramedia Matraman, kami Tim Biru (Eternal Flame) dan Tim Merah (Yesterday in Bandung) sepakat untuk meramaikan event ini dengan lomba “Menulis Surat Cinta”. Yup, sesuai namanya, para peserta yang ingin ikut lomba harus menulis surat untuk seseorang, sekali lagi... yang dicintai secara diam-diam... #baper tingkat dewa. 

Huft, akhirnya saya kembali ke blog~ Beberapa hari lalu saya menyelesaikan # MyPerfectRival yang mengambil setting Tokyo, salah satu tempat di dunia ini yang ingin saya datangi. Untuk apa?  Untuk jalan-jalan? Bukan, untuk nonton konser Mai Kuraki > _ < terutama live opusnya (konser dengan iringan orkestra)~. Btw, saya penggemar musik orkestra, suatu lagu kalau diaransemen bernuansa orkestra terdengar lebih menohok, jleb, dan anggun sekali. Ketika Mai konser pakai orkestra di tahun 2012 dan mengeluarkan album orkestra Symphonic, saya merasa dream comes true, saya memang ingin sekali dengar lagu-lagu Mai dalam balutan orkestra, string mendominasi~