Yesterday in Bandung [Novel Elex]
Keterangan :
Judul : Yesterday in Bandung
Penulis : Rinrin Indrianie, Ariestanabirah, Delisa Novarina, Puji P.Rahayu, NR Ristianti
Penerbit : Elex Media Komputindo
Genre : Roman, Drama
Tanggal terbit: 04 Januari 2016
Harga: Rp 54.800
Sinopsis :
Yesterday, all my troubles seemed so far away (Yesterday, The Beatles)
Seperti lima nada membentuk satu harmoni lagu, mereka memiliki masalah dan masa lalu yang bersinggunggan.
Shaki, gadis Palembang dengan masalah korupsi sang ayah.
Zain, pemuda desa yang gila harta dan terjebak pergaulan hitam.
Tania, gadis riang yang masa lalunya kelam.
Dandi, pemuda tampan yang lari dari bayang-bayang masa lalu.
Dan
Aline, pemilik kos yang menyimpan banyak misteri.
Hidup di tempat tinggal yang sama membuat mereka menyadari bahwa semua punya cerita di hari kemarin, untuk dibagi hari ini.
Catatan :
Selamat siang! Halo, saya di sini menyampaikan kabar kalau proyek tim saya, Yesterday in Bandung segera rilis *sorak-sorai bergembira*. Mendengar kabar kasih dari Mbak Dita selaku editor membuat saya mengalami flash back.
Januari tahun ini, saya membaca kalau Elex mengadakan kompetisi outline. Lima puluh outline akan dipilih untuk mengikuti gathering tanggal 14 Februari.
Saya ingat jelas, momen menulis outline kala itu. Saya habis melahap dorama Nobunaga Concerto dan Hotaru no Hikari. Secara cepat, ide melintas. Bergegas, saya merancang tema, tokoh, dan alur. Let's Be Platonic, outline yang saya kirimkan itu mengambil tokoh Hotaru (Hotaru no Hikari) meski ceritanya amat berbeda. Ternyata, ketika melakukan hal yang disukai -nonton dorama- ada saja ide yang muncul :).
Di masa mepet, deadline kompetisi di depan mata dan ide muncul di detik-detik terakhir, saya mengirim Let's Be Platonic. Beberapa waktu kemudian, surel dari Mbak Dita dan Mbak Afri muncul di kotak masuk surel. Mereka bilang saya terpilih sebagai salah satu dari lima puluh peserta gathering.
Dua hari sebelum pertemuan diadakan di Gramedia Matraman, Jakarta saya berangkat bersama Bapak saya. Saya menumpang kereta malam dan keesokan paginya demam -tidak tahan dingin-. Tiba di Jakarta, pada sore hari diiringi rintik hujan. Saya meneguk obat, berharap saya bisa melewati acara Elex dengan sehat.
Pukul 8 pagi, 14 Februari 15. Saya untuk pertama kali menginjakkan kaki di Gramedia Matraman. Saya bertemu para (calon) penulis dari berbagai tempat. Ada Riani Suhandi (Telepon Misterius, Diva Press), Naya Corath (Eternal Flame, Elex Media Komputindo), Susi Lestari (Eternal Flame, Elex Media Komputindo), Nurisya Febrianti (Eternal Flame, Elex Media Komputindo), dsb *maaf, saya lupa~*.
Di acara gathering tersebut, kami menerima pelajaran dari para penulis senior (Indah Hanaco, Jenny Thalia) dan editor Elex. Di sisa siang, kami dibagi menjadi 10 tim. Tiap tim ditugaskan membuat outline dengan tema playlist. Nah, outline yang terpilih nanti akan diterbitkan.
Untuk kali perdana, saya harus berkenalan dengan orang baru lagi -karena yang sudah kenalan saat pagi tidak jadi teman satu tim saya-. Di tim I itu ada, Mbak Rinrin Indrianie, Mbak NR Ristianti, Delisa Novarina, dan yang paling muda di tim, Puji P Rahayu.
Tugas pertama setelah perkenalan singkat adalah menentukan kota yang akan jadi nama tim sekaligus latar cerita. Ternyata, di tim saya ada Bandung, Bekasi, dan Palembang. Setelah berunding, kami memilih Bandung. Lepas itu, kami berdiskusi soal cerita dan tokoh seperti apa yang ingin disajikan, yang bisa ditulis oleh lima orang.
Bayangkan...
Dalam waktu dua jam, sebuah outline harus sudah selesai dan diserahkan pada editor (Mbak Dita). Bisa?
Saya tidak terlalu ingat detil bagaimana hingga outline selesai. Yang saya ingat, saya dan Delisa membahas tokoh-tokoh yang dilibatkan dalam cinta lalu Delisa bilang dia mau membuat tokoh cowok, Mbak Rinrin juga memunculkan ide sesuatu, dan akhirnya... timpal-timpalan terjadi (mind mapping).
Ketika pembagian karakter, agar lebih mudah membayangkan maka kami memisalkan tiap karakter dengan artis.
Setelah mind mapping, satu per satu menulis outline di bab-bab tertentu (berdasarkan POV).
Tepat di ujung waktu, outline mendadak itu diserahkan ke Mbak Dita.
Acara lantas ditutup dengan harapan outline terpilih untuk terbit.
Sayangnya, karena malam itu saya harus segera pulang ke kampung halaman, saya tidak sempat menjelajahi Gramedia Matraman T_T. Hiks...
Beberapa minggu kemudian, pengumuman outline terpilih Elex keluar. Dan... eng ing eng... Yesterday in Bandung masuk sebagai salah satu dari tiga terbaik. Mbak Orin (Rinrin) langsung mengabari saya dan kami yang tidak menyangka bakal terus jadi tim mulai berembuk. Saat itu, saya yang pertama kali menulis karena bagian saya berdasarkan outline adalah bab I.
Ada banyak kekurangan di tulisan saya yang dikoreksi oleh Mbak Dita dan teman-teman tim. Terima kasih atas saran dan kritiknya :). Rasanya sangat senang tatkala ada orang yang membaca lalu memberi masukan apalagi kalau orang itu adalah editor professional~.
Selama kurang lebih dua bulan, draft Yesterday in Bandung I selesai dan dikoreksi Mbak Dita. Setelah beberapa lama menunggu, ternyata ada revisi. Kami diberi waktu hingga pertengahan Juni. Kami menambahkan prolog dan epilog sembari berharap tidak ada revisi lagi.
Lalu... masa menunggu pun tiba (lagi) hingga akhirnya Mbak Dita mengirim cover dan berkata proofread sudah selesai, revisi cover sedikit dan kami diizinkan promosi~.
Huft...
Dan, inilah kisah singkat di balik proses Yesterday in Bandung *nyengir*. Ternyata, panjang prosesnya, hampir satu tahun jika dihitung dari awal mula kompetisi outline.
Yesterday in Bandung adalah karya pertama saya di penerbit mayor dan pertama kali juga bekerjasama dengan empat penulis lain. Saya berharap untuk selanjutnya kami bisa melangkah lebih jauh di dunia menulis, memiliki karya-karya, dan... bertemu dengan Anda, para pembaca.
Terima kasih atas kesediannya menengok tulisan di sini. Maaf jika ada kata-kata saya yang salah~
Sekali lagi, beli ya novelnya (loh?). Kekekekeke.
Komentar
Posting Komentar