Pertemuan




Pertemuan

Kali ini, di tempat yang sama
Aku mendapati pemandangan yang berbeda
Tempat di mana aku biasa melihat sosokmu
Sekarang, aku tak melihatnya, tidak ada bayanganmu meski sedikit
Kau tidak ada, di tempat biasanya terlihat
Di ruang di mana kita biasa bertemu
Aku hanya mendapati diriku bersama kenangan tentangmu

Di waktu seperti inilah
Aku menyadari betapa berharganya pertemuan
Ketika aku mencari-carimu di tengah keramaian
Ketika aku bertanya-tanya bagaimana keadaanmu
Ketika aku memiliki keinginan untuk bertemu denganmu
Meski aku tak bisa mengatakan apa pun
Meski aku hanya diam membisu karena kehilangan kata-kata

Aku sangat bersyukur bertemu denganmu
Aku merasa bahagia karena bertemu denganmu

Tempat yang sama orang-orang yang berbeda
Kini ketika aku di sini, aku tak menemukan dirimu
Ketika aku menggerakkan kedua mataku, aku tak menangkap sosokmu
Aku tak lagi bisa mengamatimu bahkan dari kejauhan
Ah, aku merindukanmu

Sehari, dua hari, hari-hari berikutnya
Aku terus menghitungnya
Aku ingin bertemu denganmu
Benar-benar ingin bertemu denganmu
(Hanamau Machi de, 2013)

Note:

Suatu kalimat dalam Fruits Basket terngiang di pikiran saya sewaktu saya bangun, 


Suatu hari, mungkin ketika kamu terbangun, tiba-tiba kamu ingin bertemu dengan seseorang.


Saya rasa, semua orang di dunia ini pernah mengalami 'tiba-tiba ingin bertemu'. Oke kalau orang yang ingin ditemui itu bisa ditemui. Bagaimana kalau tidak bisa? Tidak akan mungkin bisa? Tidak pernah bisa?

Karena... berbeda dunia
Karena... berbeda jarak
Atau karena... tak bisa lagi ditemui atau tidak boleh lagi ditemui.

Untuk orang yang ingin bertemu, bahkan jika bertemu lewat mimpi pun, rasanya sangat bahagia. Lalu rasa itu jadi hampa karena mimpi kadangkala bukan 'pertemuan sebenarnya', mungkin hanya hasrat bawah sadar bukannya 'pertemuan' yang benar adanya di mana dua roh saling berjumpa. Dan yang tersisa hanya perasaan mengharap untuk bertemu kembali.

Saya mendadak ingin menulis hal ini karena salah satu sahabat saya menceritakan mimpinya kemarin, pertemuan di mimpi. Bagi saya, bertemu seseorang di mimpi adalah 'pesan', pesan yang tidak bisa disampaikan oleh seseorang yang kita temui di mimpi sehingga Allah mengirimkan pesan itu meski si empunya pesan tak tahu kalau pesan yang dipendam-pendam itu sudah tersampaikan.

Ada juga yang bilang itu hanya kerjaan alam bawah sadar. Oke, ada benarnya tapi patokan saya adalah waktu bangun dari mimpi. Saya sangat yakin, jika mimpi terjadi di sepertiga malam maka itu adalah dari Allah karena biasanya mimpi-mimpi saya yang 'menjadi nyata' terjadi tatkala saya melihatnya di sepertiga malam.

Saya juga pernah dengar kalimat, "Ketika kau memimpikan seseorang, itu artinya seseorang itu memikirkanmu."

Ini pendapat yang saya sukai :). 

Bagaimana dengan Anda?



 
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mai Kuraki in the poetry

Apa Itu Premis, Logline, dan Sinopsis

Fase Baru