(Coming soon) Happy Wedding Fitria Wulandari

Beberapa bulan lalu. Saya dan beberapa sahabat SMA saya kumpul-kumpul. Pertama, karena kami sudah lama sekali tidak kumpul. Setahun lebih >_<. Kedua, mumpung ada yang traktir wkkwwk. Why not? *cari gratisan mulu*.

Siang itu kami memutuskan untuk makan nasi+ayam bakar di warung abah Hadi Palembang. Ketika saya sampai, salah satu sahabat saya, Fitria Wulandari namanya. Sudah duduk manis menunggu.

"Bil, aku nak ngundang" begitulah kira-kira ucapan Fitri waktu itu. Kabar dia mau merried sudah terdengar sih di komen-komenan facebook. Tapi, lebih afdol jika denger dari calon pengantinnya dong.

Dengan wajah antusias saya bertanya. "Alhamdulilah. Dengan siapa Fit? Gimana ceritanya?".

Saya memang agak kepo dikit. Beruntungnya Fitri mau berbagi cerita.

"Calon aku itu temen aku di les. Sebenarnya dulu sudah saling kenal waktu aku kerja, kenal biasa saja. Suatu hari di bulan februari kemarin dia mengutarakan perasaannya".

Saya menatap Fitri. Menunggu kelanjutan ceritanya. "Aku bilang. Kalau berani silahkan datang ke bapakku".

Wow. Saya kehabisan kata-kata mendengar penuturan Fitri. Nantang banget XD.

"Eh tahunya dia dateng ke rumah nemui bapakku. Bapak aku setuju. Trus dia ngelamar aku bulan April".

"Cepet banget!" komentar saya. Satu pendapat saya, cowok itu cowok sejati! Suka? Langsung lamar! Prinsip yang patut ditiru oleh cowok-cowok lajang diluar sana.

Suka, pacaran. Biasa!.
Suka, lamar. Luar biasa!.

*semoga kamu, my future husband adalah tipe yang luar biasa :-D. Aamiin*

Fitri tersenyum. "Sebelum nerima lamaran, aku banyak-banyak minta petunjuk pada Allah. Minta keyakinan kalau dia jodoh yang diberi Allah untukku".

"Yakin?".

"Insya Allah. Yakin".

"Jadi kapan nikahnya?".

"Insya Allah, 20 Oktober nanti. Dateng ya".

"Insya Allah".

Pembicaraan kami terhenti ketika sahabat-sahabat kami lainnya datang. Langsung heboh dengan berita pernikahan Fitri. Dan sebagai rasa syukur, Fitri mentraktir kami makan siang *sorak-sorak bergembira*.

Saya menghitung dalam hati. Dian, Dwi, Intan, Yuli, Desi, dan sekarang coming soon, Fitri akan melepas masa lajang. Alhamdulilah *lempar bunga kertas*.

Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrohmah. Aamiin ;).

Ketika saya melirik foto saya dan Fitri yang terpajang dimeja belajar saya. Saya jadi merasa waktu benar-benar cepat berlalu.

Selamat menempuh hidup baru sahabatku ;).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mai Kuraki in the poetry

Apa Itu Premis, Logline, dan Sinopsis

Fase Baru