Cerita Bersama Coklat 4 (Menceritakanmu)

Ketika menceritakanmu adalah caraku meredam kerinduan
Ketika melihat hujan adalah caraku mengingat semua
Menceritakanmu adalah caraku menyatakan pada Allah
Aku merindukanmu, merindukan perasaan itu

Ketika aku disini, aku tak henti bercerita tentang hujan
Dan berharap kelak kita akan dipertemukan lagi

Aku pernah disana bersama kebahagiaan dan kenangan
Hadirmu mengajarkan tentang keteguhan iman sebenarnya
Terima kasih kau tlah hadir
Terima kasih untuk waktu bersama
Aku merindukanmu, merindukan momen itu

Ketika aku disini, aku tak henti bercerita pada hujan
Dan berharap iman kita akan menjadi lebih baik

Semoga Allah akan mengijinkan kita tuk kembali ke tempat itu dimana namamu telah terukir
(copyright @Rizky Tri Annisa)
- Terdapat beberapa perubahan dari versi originalnya -

Note :

Saya dan Coklat sedang berada di kereta siang itu. Dihadapan kami, duduk seorang wanita berwajah lembut.

Perjalanan yang akan kami tempuh adalah 5 jam, satu jam awal, saya sibuk mendengarkan celotehan Coklat, setelah Coklat kelelahan bercerita, ia jatuh tertidur.

Saya mengambil mp3 player, menyusun playlist kemudian mendengarkan musik sambil memejamkan mata. Hujan mulai turun di luar jendela kereta. Suasana dingin memaksa para penumpang kereta untuk jatuh tertidur.

Saya masih terjaga, masih asyik menikmati musik yang mengalun melalui earphone ditelinga saya. Saya melihat kearah wanita dihadapan saya. Ia sedang menatap hujan dengan wajah pilu. Sedetik kemudian, tangannya mengusap air mata yang mulai keluar.

Wanita itu menyadari kalau saya memperhatikannya, ia tersenyum pada saya. " Saya teringat pada seseorang" ujarnya sedih. Ia mengambil nafas, berusaha menyingkirkan kesedihannya.

" 1 jam lagi saya akan kembali ke tempat dimana saya bertemu seseorang yang saya cintai, dia dan saya bertemu 5 tahun yang lalu, pertemuan itu singkat sekali tetapi membuat saya mengharapkannya selama bertahun-tahun"

Saya mendengarkan dengan seksama. Wanita itu tersenyum, mungkin ia tengah membayangkan wajah seseorang yang ia cintai.

" Anda kembali untuk bertemu dengannya?" tanya saya pelan

" Tidak", wanita itu diam sejenak. " Saya kembali untuk mengingat momen, urusan pertemuan kembali, saya serahkan pada Tuhan"

" Anda masih mencintainya?"

" Tuhan mencintainya, saya tidak bisa menjawab dengan pasti, yang saya tahu saya masih mendoakannya, bagi saya doa adalah bukti cinta sesungguhnya"

" Anda mengharapkannya?"

" Saya berharap ia selalu diberkahi Tuhan, selalu berbahagia"

Kereta berhenti disebuah stasiun, wanita itu berdiri dan menjinjing tasnya. " Saya duluan ya, terima kasih telah mendengarkan saya"

" Semoga doa-doa anda dikabulkan" bisik saya cepat, wanita itu mengamini sambil berlalu.

"Kita sudah sampai ya?" Coklat membuka matanya dan celingak-celinguk. " Masih lama, 3 jam lagi, tidurlah lagi" balas saya.

" Tadi aku tak sengaja mendengar percakapanmu dan wanita itu" ucap Coklat, " Bukankah kau sendiri juga seperti wanita itu?"

Saya menoleh ke Coklat. Meneguk ludah.

"Hujan tambah deres nih, aku tidur lagi ya" Coklat menguap, kemudian ia memejamkan matanya. Kembali ke alam mimpi.

Saya tetap terjaga sembari memandang ke luar jendela. Lagu Together When-nya Ayumi Hamasaki terdengar. Lirih. Sedih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mai Kuraki in the poetry

Apa Itu Premis, Logline, dan Sinopsis

Fase Baru