Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

Cerita Bersama Coklat 2 (Mengapa)

Gambar
(source : http://www.wolfsonian.org/sites/default/files/Dynamo%20Cafe%20and%20Shop%20V.jpg) Kau menghindar, Berbisik di balik persembunyian. Orang itu mengatakan hal yang ingin kau dengar Tapi mengapa, kau mengabaikannya? Kau menginginkannya Kau meragukannya Kau mengharapkan Mencintai Mendoakan Tapi mengapa, menolak keberadaannya? Orang itu datang padamu Seseorang yang kau impikan Tapi mengapa, kau melakukan hal yang terbalik? Setelah ia pergi Kau mencarinya, meneriakkan perasaan yang mungkin tidak terdengar karena tlah terluka Mengapa? Kau meragukannya, kan? "Aku mencintaimu" Kau ragu terhadap sesuatu yang tak kau ketahui alasannya. The Story : Saya duduk dihadapan Coklat sambil meminum cappucino sementara Coklat asyik dengan mocca-nya. Dari balik jendela, mata saya mengamati seseorang yang sedang berjalan menuju kafe dimana saya dan Coklat berada. Coklat memandangi saya dengan tatapan penuh tanya, "Apa yang sedang kau lihat?...

Cerita Bersama Coklat (Semua Tentang Kita)

Gambar
   Intermezzo : Saya pertama kali mendengar lagu Semua Tentang Kita-nya Peterpan waktu SMP, jaman itu saya tidak terlalu peduli dengan band Indonesia karena fokus pada Jpop dan anime (jaman anime lagi booming di Indonesia), beberapa tahun kemudian, lagu ini menjadi theme song untuk perpisahan, saya ikut ambil bagian bersama teman-teman lainnya yang dibentuk dadakan sebagai paduan suara, pengisi acara perpisahan. Waktu itu, saya menyanyikannya sambil lalu saja. Tidak terlalu mendalami makna lagu ini, saya hanya perlu menyanyi sesuai lirik ^_^.  The Story : Skudai, Johor Bahru. Akhir 2012. Tentang seseorang dan ceritanya. Yang dirahasiakan. Yang tidak diketahui. Satu hal yang saya tahu.  " Saya dan kamu, tidak pernah menjadi kita" " Tidak akan pernah menjadi kita"  Setidaknya, itu pemikiran saya setelah pintu itu terbuka.  Semenjak akhir tahun itu.  Kemudian, lagu Semua Tentang Kita tiba-tiba saja teringat. S...

Dengar Mimpiku

Gambar
source : http://www.flexmedia.co.id/wp-content/uploads/2013/01/penjara.jpg Ketika aku mengatakan tentang mimpiku Tolong dengarkan Ketika aku menceritakan tentang rencanaku Tolong perhatikan Jika ingin protes, nanti Jika mau mencela, tunggu Untuk menasehati, silahkan Untuk meremehkan, juga silahkan Asal kau mendengarkanku sebentar saja Ini tentangku, cerita hidupku Ini hidupku, waktu untukku Ini waktuku meraih mimpi Ini mimpiku, masa depanku Ketika aku menyatakan tentang impianku Tolong dengarkan Ketika aku membicarakan tentang keinginanku Tolong perhatikan Jika ingin marah, silahkan Jika tak suka, terserah Memaksa atau mengalah Meninggalkan atau melanjutkan Asal kau mendengarkanku, sekali cukup. Ini inginku, ini mauku Ini rencanaku, masa depanku Ini diriku, ini ambisiku Ini takdirku, inilah aku Mengapa tak beri aku kesempatan untuk mencoba jadi yang kuinginkan? Mengapa tak kau sendiri yang mencoba? Jangan lampiaskan ambisi padaku! Mengapa tak...

Sama

Gambar
source (https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8pX6v8Fnr4Hi9ehtgJINUyJqXquBRP8QDA8V3mdPfEyerkj0krB0CcwzWhBhKxd8vz6tdvH-BkIQQe-n4-dBy1of6d9bdcT0gh0XR_oGAIrkJIEYMJQWefPYSF4alejZx1SzIkjps_yA/s1600/tumblr_l1ee5xNYWN1qava3so1_400_large.jpg ) Senyuman itu terlihat Sama seperti senyum yang lainnya Yang berbeda hanyalah cara memandangnya Yang berbeda adalah cara mengintepretasinya Mengikuti, sama, tanpa perbedaan Rasanya begitu sedih Ada sesuatu yang tidak bisa diterima 'Sama seperti yang lainnya' Padahal dipandang dengan cara yang berbeda Terlalu banyak menuntut Terlalu banyak mengeluh Kurang bersyukur Padahal itu adalah kebaikan Hanya saja kebaikan itu disalah artikan Hanya saja kebaikan itu dianggap istimewa Nyatanya itu adalah kebaikan Hanya kebaikan Soal kebaikan. Kau tetap tidak mengerti, kan? ^_^.