Ah...Itu Lagi...


Ah…Itu Lagi…

Ah..itu lagi yang kau katakan, apakah hanya kata-kata seperti itu yang kau bisa?
Apa hanya kalimat-kalimat menjatuhkan itu yang kau tahu?
Kau tak pernah belajar kata-kata indah dan baik kah?
Tak pernah tahu kalimat-kalimat yang sopan dan menyenangkan hati orang kah?
Kau harus banyak belajar banyak…karena suatu hari kau akan merasakan akibatnya

Akibat dari kata-kata negatifmu pada orang lain

Bisa saja orang itu memang negative seperti kata-katamu
Memang tak salah ketika kau berbicara tentang orang lain yang memang negative
Tapi, tidakkah kau pernah berfikir bagaimana jika keadaan itu ada padamu?
Lebih baik diam daripada kita berbicara tentang keburukan orang lain,
Karena itu tak ubahnya seperti memakan bangkai saudara sendiri

Tuhan bilang,
“Barang siapa menutupi aib seseorang, maka Tuhan akan menutupi aibnya”

Dan bisa saja, orang itu tidak seperti kata-katamu
Kau saja yang tidak tahu dia dengan sempurna,
Yang kau lihat hanya keburukan dan sisi gelapnya,
Pembelaannya tak pernah kau anggap, karena bagimu, memojokkannya sampai kesudut adalah hal yang lucu, sangat lucu dan bisa membuatmu terhibur

Negative atau positif, hitam ataupun putih
Hal-hal yang saling bertentangan seperti itu..
Coba berkaca pada diri kita sendiri, dan kau akan mendapati
“ Aku tak seburuk yang aku kira”
Sekaligus…
“Aku tak sebaik yang aku duga”
Perlahan-lahan…
Rubahlah dirimu menjadi lebih baik
Memang tak bisa spontan untuk menjadi seseorang yang lebih baik,
Tapi…kau harus yakin bahwa kau akan menjadi lebih baik
Dan itu dimulai dari dirimu sendiri

Tinggalkan semua kata-kata negatifmu
Tinggalkan semua kecintaanmu mendzhalimi orang lain
Karena kau harus menjadi hamba Tuhan yang baik dan lebih baik
Karena Tuhan mencintaimu….

Note :
Kali ini saya akan membahas mengenai “mengunjing”, “bergosip”, “mengejek”, pokoknya mengenai lidah dan kata-kata…

Pada keseharian, saya sering menjumpai hal-hal seperti bergosip, membicarakan aib orang lain, mengejek orang lain dsb, jujur saja, saya juga melakukannya, saya bergosip, saya membicarakan aib orang, saya mengejek orang, menjelek-jelekkan orang lain, iri dengan orang lain, membenci orang lain, dan perbuatan negative lainnya, saya telah melakukan banyak sekali dosa, astaghfirullah

Dan puisi ini saya tulis untuk diri saya sendiri, saya yang ‘jahat’ ini harus disadarkan dan diperingatkan tentang dosa-dosa saya, saya sendirilah yang harus mengetuk pintu hati saya agar saya tidak terus berenang dalam dosa.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mai Kuraki in the poetry

Apa Itu Premis, Logline, dan Sinopsis

Fase Baru