Tidakkah Kau Pertanyakan? ~A Reason~

Tidakkah kau pertanyakan? ~ A Reason~

Kau yang melihatku sebelah mata
Hanya melihat dari sudut pandang objektif
Mencampuradukkan pemikiranmu pada diriku
Kau tidak melihatku utuh

Kau yang mentertawakan kebodohanku
Hanya tertawa untuk lelucon yang ku anggap serius
Mengabaikan perasaanku pada semua yang aku kerjakan
Kau tidak mengerti diriku sama sekali

Pernakah kau pertanyakan alasanku?
PERNAHKAH KAU PERTANYAKAN ALASANKU?
Kau yang tidak bisa membacaku
Kau sama sekali tak peduli aku
Pernahkah kau mendengar alasanku?
PERNAHKAH KAU MENDENGAR ALASANKU?
Kau yang tidak mampu mencapaiku
Kau sama sekali tak bisa mendekatiku

Kau yang mencemoohku dengan berbagai tuduhan
Berulang-ulang mengatakan hal yang menurutku tidak penting
Apa yang sebenarnya kau inginkan dari semua sikapmu?
Maaf, aku tak ada waktu untukmu

Kau yang menjatuhkanku dengan yang kau miliki
Berulang-ulang meninggikan dirimu dan merendahkan aku
Apa yang sebenarnya ingin kau tunjukkan?
Yang kau miliki hanyalah semu, hanyalah ilusi

Bisakah kau mengerti alasanku?
BISAKAH KAU MENGERTI ALASANKU?
Kau yang hanya melihatku dari sudut berbeda
Tak pernah berusaha menyentuhku lebih dalam
Tidakkah kau pertanyakan alasanku?
TIDAKKAH KAU PERTANYAKAN ALASANKU?
Aku seperti ini karena aku yang memilih
Kau sama sekali tak mengerti aku

Part 2 :

Jika aku seorang diktator, akan kuenyahkan kau selamanya
Bukan…bukan mengenyahkan seperti pikiran burukmu
Tapi aku akan mengenyahkan pikiran negatifmu
Jika kau seorang diktator, sudah ku pastikan kau akan melenyapkanku
Pasti…pasti kau melenyapkanku karena aku berbeda darimu….

Tidakkah kau mencoba  untuk melihat dari sudut berbeda?
Dari berbagai sudut yang tak pernah kau lihat,
Bukan…mungkin bukan tak pernah kau lihat, hanya saja…kau tak mau melihatnya
Karena kau tahu..disisi lain, akan ada sesuatu yang membuatmu merasa kalah
Karena itu kau hanya bisa menodongku dengan keburukanku
Dan kau mengubur dalam-dalam, tak pernah berani mengekspos kebaikan yang ada pada diriku…

Dan akhirnya…kau hanya menganggapku angin lalu,
Tak ubahnya seperti rongsokan tak berguna
Yang akan habis dimakan massa
Tidak pernahkah kau berfikir, aku terkadang juga menyesali diriku sendiri
Saat semua kelemahan dan kebodohan itu ada padaku
Tapi kau…selalu menyudutkanku, jika saja kau adalah aku….
Bagaimana kau akan bertahan?kau mungkin tak bisa seperti aku…
Terkadang aku berterimah kasih pada Tuhan, karena aku seperti inilah…
Aku bisa belajar menerima kekurangan dan kebodohanku

Kau yang hanya bisa mengejekku
Kau yang hanya bisa melukaiku
Tidakkah kau berfikir, suatu saat semua ini akan berubah
Sesuatu yang kau anggap bodoh dan sama sekali tidak ada harganya ini
Suatu saat akan menjadi berlian dan kau akan menangis
Bukankah penyesalan selalu datang terakhir?
Saat itu tiba, jangan pernah datang padaku dengan air mata kekalahanmu
Karena semua ini dimulai karena kesalahanmu

Kau yang layaknya raja dalam istana megah
Ditemani emas-emas berkilau dan semua yang kau anggap ‘surga’
Aku berdoa agar kau tetap bahagia
Karena aku tidak ingin orang lain merasakah hal-hal yang aku rasakan…

Aku yang layaknya sampah di trotoar yang panas
Ditemani daun-daun kering dan semua yang ku anggap ‘teman’
Aku berdoa agar aku tetap bahagia
Karena aku ingin orang lain merasakan kebahagiaan didalam ketidaksempurnaan
Sama sepertiku…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mai Kuraki in the poetry

Apa Itu Premis, Logline, dan Sinopsis

Fase Baru