Letter to the God


Lord, You are the who entrust me this feeling
A feeling of sincere and full of hope for him
If it turns out he's not for me
Please, take this feeling back God
Lord, You are the who blew me memories and nostalgia
Something I can not completely avoid the presence
If it turns out this is only selfishness
I begged, remove this selfishness God
Lord, You are who make the heart and mind drives him
It happens repeated, continued to repeat, always repeat
If it turns out that this was just me
I want to, don't you make me be more stupid than the current Lord

I do not have anything but you
If things that you given to me are artificial and temporary
Please, eliminate them all from me
And give me the things that are real and never ending

God, I have been through a lot of time like that you're destined
Why do not you get rid of this during my feelings to him?
If in the future, it turns out you do not turn down my prays
What  it's mean, the past is futile?

Sorry God, sometimes I can not master the tranquility to myself
Sometimes I blame anything that you gave me  
Human is too fragile and weak, you know? YEAH you knowBecause you're everything, everything omniscient

God, I'm not a good servant
Perhaps also I will never be the best I begged, please give someone the best for him Lord
So I can stop expecting him

God, give this feeling to someone who is best for him .......
 Note : Letter to the God, saya menulisnya beberapa hari yang lalu dan berencana memakai puisi ini untuk novel selanjutnya yang berjudul sama dengan puisi ini...Letter to the God, ceritanya? mungkin temanya udah basi, tapi...saya ingin mencoba menulis puisi ini menjadi sebuah novel, semoga saja bisa ^_^ AMIEN. Puisi ini...menceritakan tentang seseorang yang bertanya-tanya pada Tuhannya tentang perasaan yang sedang melandanya, ya...hanya Tuhanlah tempat kita berdoa dan mengaduh, seperti itulah yang dilakukan di puisi ini, makna 'surat' dalam puisi ini adalah doa, sebenarnya puisi ini adalah doa yang sering saya kirimkan untuk Tuhan wkkwk, tapi karena puisi, jadi lebih didramatisi dan sedikit lebih puitis yaw! >_<.
Dan ini untuk versi aslinya yang saya tulis dalam bahasa Indonesia :

Tuhan, engkaulah yang menitipkan perasaan ini padaku
Sebuah perasaan yang tulus dan penuh harap untuknya
Jika ternyata dia bukan untukku
Aku mohon, ambil kembali perasan ini Tuhan

Tuhan, engkaulah yang meniupkan kenangan dan rasa rindu padaku
Sesuatu yang sama sekali tidak bisa ku hindari kehadirannya
Jika ternyata ini hanya keegoisanku
Aku pinta, lenyapkan keegoisanku ini Tuhan

Tuhan, engkaulah yang menggerakkan hati dan pikiranku untuknya
Hal itu terjadi terulang-ulang, terus terulang, selalu terulang
Jika ternyata hanya aku yang begini
Aku ingin, jangan kau buat aku menjadi lebih bodoh dari saat ini Tuhan

Aku tidak punya apapun kecuali engkau
Jika yang diberikan padaku hanyalah semu dan sementara
Tolong, hapuskan mereka semua dariku
Dan berikan padaku hal-hal yang nyata dan tak berakhir

Tuhan, aku telah melewati banyak waktu seperti yang kau takdirkan
Mengapa selama ini tak kau hilangkan perasaanku padanya?
Jika dikemudian hari, ternyata doaku tidak kau kabulkan
Apakah yang aku lakukan di masa lalu adalah sia-sia?

Maaf Tuhan, terkadang aku tidak bisa menguasai ketenangan untuk diriku
Terkadang aku menyalahkan yang kau berikan padaku
Manusia itu terlalu rapuh dan lemah, kau tahu kan?YEAH kau tahu
Karena kaulah segalanya, maha tahu segalanya

Tuhan, aku bukanlah seorang hambamu yang baik
Mungkin juga aku tidak akan pernah menjadi yang terbaik
Ku pinta, tolong berikan seseorang yang terbaik untuknya Tuhan
Agar aku bisa berhenti mengharapkannya

Tuhan, berikanlah perasaan ini pada seseorang yang terbaik untuknya....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mai Kuraki in the poetry

Apa Itu Premis, Logline, dan Sinopsis

Fase Baru